Skripsi terasa dirobek oleh pertanyaan dosen penguji yang membuat saya terdiam cukup lama. Pertanyaannya sebenarnya simpel saja, hanya saja ketika saya mendebat dosen yang punya keahlian dan pengalaman terkait dengan metode penelitian yang saya gunakan, sedangkan patokan penulisan saya hanyalah skripsi kakak tingkat, saya dihajar habis-habisan sama dosen penguji saya. Jadi begini ceritanya.
Seminar Hasil Skripsi
Judul seminar hasil skripsi saya pada awalnya adalah Penerimaan dan Penggunaan Teknologi ChatGPT di Kalangan Mahasiswa FISIP Universitas Airlangga dengan Menggunakan Metode UTAUT2 Extended. Singkatnya saya berusaha ingin mencari tahu faktor apa saja yang mempengaruhi mahasiswa FISIP Unair dalam menerima dan menggunakan ChatGPT. Bagaimana? denga mengukur apakah variabel-variabel dalam UTAUT2 Extended memiliki pengaruh terhadap keputusan mereka dalam menerima dan menggunakan ChatGPT kamu bisa liat artikel ini. Saya pakai metode kuantitatif eksplanatif dan teknik analisis data yang saya gunakan adalah SEM-PLS dengan software SmartPLS 4.
Ketua penguji pada waktu itu memang terbilang memiliki ahli di bidangnya dan linier dengan metode penelitian yang saya gunakan. Beliau sangat expert terkait dengan penelitian yang saya gunakan yang membahas topik mengenai teknologi informasi. Sedangkan dosen penguji dua adalah dosen penguji yang terbilang teliti dalam mengoreksi hasil skripsi.
Sesi Diskusi
Memang saya sengaja dan diminta untuk hanya presentasi selama kurang dari 15 menit, agar lebih banyak sesi diskusinya dan alhamdulillah saya presentasi selama kurang lebih 10 menit saja. Sesi pembantaian dimulai!
Ketua Penguji
Seperti yang saya katakan tadi, ketua penguji sangat ahli di bidangnya. Pada awalnya, pertayaan yang ditanyakan hanya hal-hal dasar saja seperti:
- Apa alasan anda mengambil penelitian ini?
- Variabel apa saja yang ada di UTAUT2 Extended?
- Apa itu variabel eksogen endogen, sebutkan mana saja?
- Jelaskan kerangka penelitian anda ini
- Bagimana validitas dan reliabilitas diukur dan bagaimana jika tidak valid?
- Apa itu UTAUT2 Extended dan mengapa harus menggunakan UTAUT2 Extended serta mengapa teori ini analisis datanya pakai SEM-PLS
- Jelaskan metode penelitian dan teknik pengumpulan hingga analisis data yang anda gunakan
- Berapa jumlah rumusan masalah anda dan jumlah hipotesis yang anda rumuskan
- Dari keseluruhan hipotesis bagaiamana hasilnya, berapa yang ditolak dan diterima?
- Jelaskan apa yang dimaksud variabel endogen dan variabel eksogen, lalu tunjukkan manakah yang termasuk endogen/eksogen pada penelitian anda
- Apa saja saran yang anda berikan
Sebenarnya pertanyaan diatas sangat dasar sekali dan saya mampu menjawab dengan baik karena saya memahami penelitian saya dan menjawabnya berdasarkan hasil penelitian yang saya dapatkan.
Dosen Penguji 2
Untuk dosen penguji dua lebih memberikan masukkan terhadap penelitian saya dan hanya menanyakan beberapa pertanyaan saja seperti:
- Bisa tidak jika penelitian ini itu di hasilnya juga diberikan pengaruh parsial dan pengaruh keseluruhan?
- Butuh waktu berapa lama untuk mengumpulkan sampel?
- Mengapa anda memilih mahasiswa FISIP Unair sebagai objek penelitiannya
- Dari hasil hipotesis anda bagaimana anda menjelaskan semuanya jika tidak ada angkanya?
- Mengapa definisi operasional berbentuk pertanyaan?
- Sampelnya di bagian pengumpulan sampel tertulis 98, tapi di penelitian ada 100? Yang benar yang mana?
- Apakah memang judul penelitian kuantitatif memang seperti ini? Coba dilihat paper aslinya soalnya kalau seperti ini saya kira deskriptif
Menurut saya memang fatal karena pada dosen penguji kedua saya mendapatkan banyak komentar, namun itu masih belum seberapa.
Peran Dosen Pembimbing
Dosen pembimbing saya disini bertindak sebagai dosen penguji 3. Perannya selain menguji hasil penelitian, juga lebih banyak memberikan feedback dan membantu saya. Bantua dosen pembimbing yang paling nyata itu pada saat saya ditanyai mengenai pengaruh parsial dan pengaruh keseluruhan. Saya kurang begitu paham waktu itu, namun singkatnya dosen pembimbing membantu menjelaskan bahwasanya penelitian kuantiatif dengan model SEM seperti ini tidak menggunakan pengaruh parsial dan keseluruhan, namun pengaruh langsung dan tidak langsung. Saya merasa sangat terbantu dengan keberadaan dosen pembimbing.
Kesalahan Fatal Seminar Hasil Skripsi
Saya mendebat dosen penguji berdasarkan penelitian terdahulu (kakak tingkat) dan penelitian dengan metode UTAUT yang telah dilakukan oleh mahasiswa UNAIR, padahal saya sendiri tidak mengetahui apakah nilai akhir mereka baik atau biasa saja. Pada awalnya saya kurang mengetahui sebaiknya berapa banyak sampel untuk SEM-PLS, saya menggunakan 100 sampel mengacu pada perhitungan slovin sample size dengan error significance sebesar 10 persen. Namun menurut dosen saya sampel saya kurang banyak. Itulah mengapa banyak hipotesis saya yang tertolak. Menurutnya, sample yang baik untuk model SEM yang kompeherensif adalah 200 minimum sample. Menurutnya mudah saja mendapatkan sampel dengan jumlah 200 sample di lingkungan FISIP dalam waktu yang singkat.
Kesalahan kedua adalah salah dalam penyebutan variabel. Jadi kalau di SEM ada penyebutan variabel endogen-eksogen itu mudah dipahami layaknya independen dan dependen. Namun, pemahaman saya terhadap penyebutan laten dan manifest ternyata kurang baik. Di definisi operasioal saya menganggap bahwa item seperti Perceived Usefulness adalah indikator, padahal seharusnya laten dan laten tersebut memiliki indikator tersendiri yang menjadi alat ukur laten tersebut. Sedangkan saya mendefinisikan pertanyaan sebagai indikator. Kesalahan ini merupakan yang paling fatal. Sebenarnya hanya salah penyebutan saja, tapi saya harus merevisi keseluruhan skripsi saya yang menyebutkan laten-laten tersebut.
Kesalahan ketiga adalah statistik deskriptif tidak banyak membantu dan tidak berguna dalam analisis SEM. Mungkin di bagian hasil temuan, statistik deskriptif itu penting pada penelitian kuantitatif eksplanatif sederhana, namun menurut ketua penguji, tabel-tabel deskriptif yang memuat mean, median, dan sebagainya tidak berfungsi. Alogaritma yang dibutuhkan hanya terdapat pada software SmartPLS saja sehingga temuan yang dipaparkan harusnya dari SmartPLS, bukan hitungan statistik deskriptif.
Kesalahan keempat adalah membuat definisi operasional menjadi butir-butir pernyataan. Definisi operasional merupakan operasionalisasi konseptual/definisi konseptual yang menjelaskan bagaimana konsep nantinya diukur yaitu dengan pernyataan tadi, bukan langsung pada pernyataan/instrumen kuesionernya.
Kesalahan terakhir adalah terkait dengan ketidaksesuaian penghitungan sample dengan sample yang diambil, serta penjelasan saya terkait generalisasi objek pengguna ChatGPT yaitu mahasiswa FISIP. Dosen penguji 2 berpendapat bahwasanya walaupun sebelumnya terdapat penelitian dimana mahasiswa ilmu sosial, bukan berarti itu sama dengan mahasiswa fisip. Beliau juga memberikan saran agar hasil penelitian yang ada di bab 4 dan abstrak harus diberikan nominal angkanya berapa (kekuatan pengaruhnya), mengingat penelitian yang dipakai adalah kuantitatif maka harus diberikan angka untuk memudahkan pembaca untuk memahami besaran pengaruh yang diberikan.
Ringkasan Revisi
Ringkasan revisi disini memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada diatas:
- Menambahkan saran agar penelitian SEM mengambil paling sedikit sample 200 dan memperbaiki ketidaksesuaian pada bagian pengambilan sampel di BAB I
- Mengubah kata "indikator" menjadi "konstruk laten" pada seluruh skripsi
- Menyesuaikan definisi operasional menjadi butir-butir berdasarkan konstruk latennya, tidak menjadikan instrumen
- Menghilangkan statistik deskriptif pada temuan data
- Menambahkan kekuatan pengaruh pada tiap hubungan agar pembaca mengetahui besaran efeknya
- Menyesuaikan judul agar lebih mencerminkan penelitian kuantitatif eksplanatif (menampakkan pengaruh pada judul)/merubah judul
Kesimpulan
Kesimpulannya adalah pahami skripsi kamu dengan baik agar nanti ketika melakukan sidang skripsi tidak kelabakan saat ditanya dosen penguji. Saya yakin sebenarnya saya bisa lebih baik lagi sebenarnya. Waktu saya presentasi hasil pun saya cukup percaya diri, kenapa? Ya karena saya paham betul skripsi saya. Salah itu tidak masalah, revisi itu pasti. Tapi lebih baik kalau skripsi kamu minim revisi dengan benar-benar tau apa yang kamu teliti, tau apa metode yang digunakan, dan tau keseluruhan isi skripsi kamu.