Pleasure of Text: Lagu JKT48

JKT48 emang terkenal dengan lagu-lagunya yang ngena banget dihati walaupun bahasanya cukup sederhana, memberikan gairah semangat hidup bagi para wota diluar sana wkwk, tapi ini dari sudut pandang aku yaa.

Nah karena aku berpikir kalo lagu-lagu ini tuh menyenangkan, menggairahkan, dan lirik-liriknya serta alunan musiknya yang luar biasa pas, aku berpikir kalo ini tuh The Pleasure of Text yang sesungguhnya.

Apasih Pleasure of Text?

Disclaimer: Literasi Informasi dibawah ini merupakan pemahaman pribadi aku dalam memahami Pleasure of Text. Jadikan sebagai pengetahuan saja.

Pleasure of Text: Lagu JKT48

Pengertian

Pleasure of The Text ini merupakan suatu teori yang dicetuskan oleh Roland Barthes yaitu seorang Filsuf, Kritikus, dan ahli semiotika dari Perancis. Teori ini ditulis dalam bahasa prancis di bukunya yang berjudul Le Plaisir du Texte pada 1973. Walaupun begitu, ada versi translate dalam bahasa Inggrisnya.

Sepahamanku arti dari pleasure of text (kesenangan teks) yang dicetuskan Barthes ini adalah kemampuan suatu teks yang ada pada bacaan tertentu dapat meyakinkan seseorang masuk menjadi tokoh utama dan melakukan peristiwa didalamnya, sehingga ia merasakan kesenangan dalam hal tertentu baik dalam hal batin, pikiran, dan lain sebagainya.

Cara Kerja Pleasure of Text

Ketika membaca suatu teks seringkali apa yang disampaikan penulis kepada pembaca itu tidak akan ngena kalau ia belum merasa masuk menjadi bagian dari peristiwa didalamnya. Dalam hal ini pembaca masih memposisikan dirinya sebagai subjek. Kenapa? Karena ia belum masuk menjadi orang pertama. Mudahnya, ketika ia menjadi subjek, maka ia membayangkan saja teks itu dalam imajinasi tertentu. Nah kalau masih dalam taraf imajinasi, ia pasti memikirkan atau berangan-angan. Oleh karena itu Barthes memiliki cara tersendiri.

Cara tersebut, tidak lain dan tidak bukan adalah menggesernya menjadi objek. Pembaca harus menjadi objek dalam bacaan. Artinya ia menjadi suatu tokok yang masuk kedalam bacaan tersebut. Caranya adalah dengan pengalaman. Pengalaman mempertemukan teks dengan memori kolektif (ingatan) yang kita miliki. Lantas apa bedanya ketika suatu hal masih berupa imajinasi dan berupa pengalaman?

Sejauh mana pengalaman itu nyata, pengalaman tidak dapat dibohongi. Berbeda dengan imajinasi yang tidak nyata. Dalam pemikiran Barthes, untuk menjadikan pengalaman itu bekerja ketika bertemu teks, maka pengalaman tersebut harus dapat mempengaruhi saraf (neurotik) seseorang. Ketika teks-pengalaman masuk melalui saraf, maka pembaca tanpa sadar akan masuk kedalam suatu teks. Disitulah ia mengalami kesenangan.

Oiya, Barthes ini membedakan jenis teks menjadi dua yaitu Text of Pleasure (ToP) dan Text of Bliss (ToB). Aku cuma paham sedikit yaitu kalau ToP lebih mencirikan euforia, kesenangan, hal-hal yang sifatnya membuat senang dan nyaman tanpa harus merasa susah/sedih. Sedangkan ToB sebaliknya, memberikan kepuasan melalui hal-hal yang sifatnya menyedihkan, mengharukan, dan semacamnya dengan membuat pembaca merasakan perasaan kehilangan atau perasaan yang identik.

Hubungannya dengan Lagu JKT48 (Apakah karena lo wibu?)

Nggak lah!

Sebenarnya lagu itu kan berkaitan dengan nada, alunan musik dari alat-alat musik, pas tidaknya tempo, hingga karakteristik alunan musik yang juga berpengaruh. Jadi ini ada pengaruh lain selain teks. Lagu-lagu JKT48 rata-rata hanya sekitar 4-5 menitan tapi bagaimana bisa membawa masuk aku kedalam pengalaman teksnya sehingga merasakan Pleasure of Text.

Mendengarkan lagu-lagu JKT48 misalnya Bersepeda Berdua bagiku aku seperti masuk kedalam pengalaman dimana walaupun aku tidak pernah bersepeda berdua, tapi pengalaman bersepedaku terpanggil dan aku secara tidak langsung spontan berfikir bersepeda bersamanya (dia). Lalu dibagian lirik Ah mungkin bagi dirimu, hanya teman sekelas saja yang jalan pulangnya searah. Keberadaan yang seperti angin. membuatku berpikir adanya kesamaan yaitu aku dan dia yang jalan pulangnya searah tetapi yaa hanya sekedar searah saja tapi merasakan keadaan yang kesepian karena hanya seperti "angin" yang ada tetapi jarang diperhatikan.

Lagu-lagu lain seperti Heavy Rotation, Rapsodi, Seventeen juga membuatku masuk kedalam pengalaman didalam teks yang dibawakan (dinyanyikan) oleh member JKT48. Pokoknya lagu-lagu JKT48 tuh ada kesan tertentunya seperti semangat, bergairah, merinding, sedih, dan rasanya berbagai macam perasaan yang aku alami itu ngena banget. Apalagi kalo nyanyi sambil ngechant.

Setiap orang pasti memiliki pengalaman sebagai energi yang tidak terbatas, karena tiap orang mengalami berbagai pengalaman sedih, menyenangkan, kebahagiaan dimana pada suatu tahap tertentu pengalaman tersebut bertemu dengan peristiwa teks yang dapat memicu kesenangan atau kepuasan tadi. Kalo masih gapaham gapapa, karena memang waktu memahami versi translate dari Pleasure of Text-nya si Barthes ini bahasanya terlalu semiotik dan sulit banget buat dipahami.

2 komentar

  1. Anonim
    Tapi kak itu katanya berdasarkan pengalaman untuk mencapai suatu pleasure, tetapi pada pengalaman bersepeda kakak kok cuma setengah pengalamannya?
    1. rubahswift
      rubahswift
      Menurutku nggak harus pengalaman secara penuh atau sama secara keseluruhan karena hal seperti itu hampir tidak mungkin sih. Pengalaman kita nggak mungkin sama 100% dengan alur dari sebuah cerita.

      Maksudku adalah ketika kamu punya secuil pengalaman yang sama, masuknya kamu ke alur cerita teksnya adalah disitu. Baru kemudian menjadi pleasure. Jadi nggak harus pengalaman yang bertemu teksnya itu sama secara keseluruhan.